Sunday, December 14, 2014

Memahami Karakter Anak


Pemahaman peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan.Sebagai  implikasinya pendidik tidak mungkin memberi perlakuan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka mungkin memiliki beberapa kesamaan. Oleh karena anak SD memiliki keunikan masing-masing sebagai individu yang khas yang sedang  mengalami pertumbungan dan perkembangan, untuk mentotalitaskan potensi yang dimilikinya maka  pendidik memerlukan adanya pemahaman karakter peserta didik khususnya anak usia SD. Dalam memahami karakteristik terssebut, kita sebagai pendidik harus mengerti beberapa aspek antara lain:
1.      Perkembangan
Perkembangan merupakan proses perubahan pada manusia baik secara fisik maupun mental, sejak berada dalam kandungan sampai manusia meninggal dan  ini terjadi dikarenakan manusia mengalami kematangan dan proses belajar dari waktu ke waktu. Perkembangan sangat ditentukan oleh factor lingkungan dimana manusia itu tumbuh dan belajar.
2.      Kematangan
Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada individu dikarenakan adanya pertunbuhan fisik dan biologis, sesaperti anak yang beranjak dewasa akan mengalami perubahan fisik dan mentalnya
3.      Pertumbuhan
Pertumbuhan terutama terjadi karena pengaruh faktor internal sebagai akibat kematangan dan proses pendewasaan. Sebagai contoh dorongan untuk berbicara karena kematangan organ bicara, sedangkan penggunaan bahasa tergantunga pada lingkungan sebagai akibat dari perkembangan
4.      Belajar
Sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang membuat individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu(kognitif)I , dari tidak mau menjadi mau(afektif) dan dari tidak bias menjadi bias(psikomotorik). Proses kematangan dan belajar akan mempengaruhi kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang yang proses kematangan dan belajarnya baik akan memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih baik denga seseorang yang memiliki  yang  dan belajar yang buruk.
Pada dasarnya ke empat aspek tesebut memiliki keterkaitan satu sama lain, dimana perkembangan merupakan proses perubahan pada manusia baik secara fisik maupun mental, kematangan merupakan perubahan yang terjadi pada individu karena adanya pertumbuhan fisik dan biologis, sedangkan pertumbuhan tejadi akibat kematangan dan proses pendewasaan sebagai hasil belajar. Keempat aspek inilah yang sangat berpengaruh dalam proses pembentukan karakter seseorang termasuk anak Usia SD.
Karakteristik anak usia sd( siswa) merupakan semua watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan demikian karena watak dan perbuatan manusia yang tidak akan lepas dari kodrat, dan sifat, serta bentuknya yang berbeda-beda, maka bentuk dan karakter  siswa menjadi berbeda sesuai dengan keadaan pribadinya. Pemahaman karakter pada anak usia SD sangat penting karena dapat mempermudah terjadinya proses belalajar mengajar. Adapun bentuk dan karakter anak usia SD masa kelas-kelas rendah, rentang usia 5 sampai 9 tahun adalah:
1. Imajinatif serta menyenangi suara dan gerak ritmis.
2 .Menyenagi pergaulan aktifitas dan berkompetitif, rasa ingin tahunya besar
3. Selalu memikirkan sesuatu yang dibutuhkan dan menyenagi aktivitas kelompok.
4. Meningkatnya minat pada permainan yang terorganisasi
5 .Cenderung membandingkan dirinya dengan teman-temanya,r senang menirukan idola
6. Mudah gembira dan sedih, selalu menginginkan persetujuan orang dewasa tentang apa yang diperbuat
            Karakteristik anak usia antara 10-12 tahun atau masa kelas tinggi sekolah dasar:
1.      Menyenagi permainan aktif
2.      Minat terhadap olahraga kompetitif dan permainan organisasi meningkat
3.      Rasa kebanggan dan ketrampilan yang dikuasai tinggi
4.      Mencari perhatian orang dewasa
5.      Pemujaan kepahlawanan tinggi
6.      Mudah gembira kondisi emosionalnya tidak stabil
7.      Mulai memahmi arti waktu dan ingin mencapai sesuatu pada waktunya
Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Selain itu guru di haruskan memiliki kemampuan khusus untuk bias mengiringi, memahami, dan membimbing kararakter anak usia sd agar bias tetap terkontrol dan terarah ke hal positif sesuai tujuan pembelajaran yang dilakukan. Kemapuan khusus tersebut sering disebut dengan Kompetensi kepribadian guru.
Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis kompetensi yang perlu dikuasai guru, selain 3 jenis kompetensi lainnya: sosial, pedagogik, dan profesional. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kemampuan kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa; (4) arif dan bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia; (7) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (8) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (9) mengembangkan diri secara berkelanjutan. Sementara itu, Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru menjelaskan kopetensi kepribadian untuk guru kelas dan guru mata pelajaran, pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagai berikut:
  1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, mencakup: (a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender; dan (b) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
  2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mencakup: (a) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi; (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan (c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
  3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, mencakup: (a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan (b) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
  4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, mencakup: (a)  menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi; (b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri; dan (c) bekerja mandiri secara profesional
Oleh karena hal tersebut guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang baik diharapkan mampu memahami karakteristik anak didiknya agar proses pembelajaran yang dilakukan menjadi bermakna bagi siswa. Hal ini menimbulkan arti penting kompetensi kepribadian guru bagi siswa:
 
1.      Guru adalah pendidik  profesional yang bertugas untuk mengembangkan kepribadian siswa atau sekarang lebih dikenal dengan karakter siswa. Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa di-gugu (dipercaya) dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya. Misalkan, ketika guru hendak membelajarkan tentang kasih sayang kepada siswanya, tetapi di sisi lain secara disadari atau biasanya tanpa disadari, gurunya sendiri malah cenderung bersikap tidak senonoh, mudah marah dan sering bertindak kasar, maka yang akan melekat pada siswanya bukanlah sikap kasih sayang,  melainkan  sikap tidak senonoh itulah yang lebih berkesan dan tertanam dalam sistem pikiran dan keyakinan siswanya.
2.      Di masyarakat, kepribadian guru masih dianggap hal sensitif dibandingkan dengan kompetensi pedagogik atau profesional. Apabila ada seorang guru melakukan tindakan tercela, atau pelanggaran norma-norma yang berlaku di masyarakat, pada umumnya masyarakat cenderung akan cepat mereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat terhadap merosotnya wibawa guru yang bersangkutan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi sekolah, Guru harus berperilaku sesuai norma agar orangtua siswa dapat mempercayakan anaknya untuk di asuh, kepercayaan itulah yang menjadi kekuatan bagi pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai karakter anak didiknya.
3.      Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru berpengaruh terhadap perkembangan belajar dan kepribadian siswa. Studi kuantitatif yang dilakukan Pangky Irawan (2010) membuktikan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki hubungan erat dan signifikan dengan motivasi berprestasi siswa. Sementara studi kualitatif yang dilakukan Sri Rahayu (2008) menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki kontribusi terhadap kondisi moral siswa. Hasil studi lain  membuktikan tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (Iis Holidah, 2010)
Dari uraian singkat di atas, tampak terang bahwa begitu pentingnya penguasaan kompetensi kepribadian bagi seorang guru. Kendati demikian dalam tataran realita upaya pengembangan profesi guru yang berkaitan dengan penguatan kompetensi kepribadian tampaknya masih relatif terbatas dan cenderung lebih mengedepankan pengembangan kompetensi pedagogik dan akademik (profesional).Sedangkan untuk pengembangan dan penguatan kompetensi kepribadian seolah-olah dikembalikan lagi kepada pribadi masing-masing dan menjadi urusan pribadi masing-masing. Oleh karena itu, seorang guru harus mengambil tanggung jawab  dengan berusaha belajar memperbaiki diri-pribadi sebelum dapat berusaha mengembangkan dan memahami karakter anak didiknya, guru harus  senantiasa berusaha menguatkan kualitasnya dengan cara: Essential Life Skill (1) Jadilah pendengar yang baik, jadikan teman bicara Anda merasa penting dan dihargai  (2) Perbanyaklah membaca dan perluas interes Anda, (3) Jadilah ahli pembicara yang baik, (4) Milikilah gagasan yang berbeda dan unik sehingga dapat memperluas perspektif  setiap orang tentang Anda, (5) Temui orang-orang baru, terutama yang berbeda dengan Anda, sehingga wawasan Anda menjadi semakin luas, (6) Jadilah diri Anda sendiri,  dengan menunjukkan keotentikan dan  keunikan yang Anda miliki, (7) Milikilah sikap dan pandangan positif, (8) Jadilah orang yang menyenangkan dan memiliki rasa humor, (9) Bersikap suportif  kepada orang lain yang membutuhkan Anda, dan (10) Miliki integitas dan perlakukan setiap orang dengan penuh hormat

0 comments:

Post a Comment