Pemahaman
peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci
keberhasilan pendidikan.Sebagai
implikasinya pendidik tidak mungkin memberi perlakuan sama kepada setiap
peserta didik, sekalipun mereka mungkin memiliki beberapa kesamaan. Oleh karena
anak SD memiliki keunikan masing-masing sebagai individu yang khas yang
sedang mengalami pertumbungan dan
perkembangan, untuk mentotalitaskan potensi yang dimilikinya maka pendidik memerlukan adanya pemahaman karakter
peserta didik khususnya anak usia SD. Dalam memahami karakteristik terssebut,
kita sebagai pendidik harus mengerti beberapa aspek antara lain:
1. Perkembangan
Perkembangan
merupakan proses perubahan pada manusia baik secara fisik maupun mental, sejak
berada dalam kandungan sampai manusia meninggal dan ini terjadi dikarenakan manusia mengalami
kematangan dan proses belajar dari waktu ke waktu. Perkembangan sangat
ditentukan oleh factor lingkungan dimana manusia itu tumbuh dan belajar.
2. Kematangan
Kematangan
adalah perubahan yang terjadi pada individu dikarenakan adanya pertunbuhan
fisik dan biologis, sesaperti anak yang beranjak dewasa akan mengalami perubahan
fisik dan mentalnya
3. Pertumbuhan
Pertumbuhan
terutama terjadi karena pengaruh faktor internal sebagai akibat kematangan dan
proses pendewasaan. Sebagai contoh dorongan untuk berbicara karena kematangan
organ bicara, sedangkan penggunaan bahasa tergantunga pada lingkungan sebagai
akibat dari perkembangan
4. Belajar
Sebuah proses
yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang membuat individu berubah dari
tidak tahu menjadi tahu(kognitif)I , dari tidak mau menjadi mau(afektif) dan
dari tidak bias menjadi bias(psikomotorik). Proses kematangan dan belajar akan
mempengaruhi kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang yang proses
kematangan dan belajarnya baik akan memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih
baik denga seseorang yang memiliki
yang dan belajar yang buruk.
Pada dasarnya ke
empat aspek tesebut memiliki keterkaitan satu sama lain, dimana perkembangan
merupakan proses perubahan pada manusia baik secara fisik maupun mental,
kematangan merupakan perubahan yang terjadi pada individu karena adanya pertumbuhan
fisik dan biologis, sedangkan pertumbuhan tejadi akibat kematangan dan proses
pendewasaan sebagai hasil belajar. Keempat aspek inilah yang sangat berpengaruh
dalam proses pembentukan karakter seseorang termasuk anak Usia SD.
Karakteristik
anak usia sd( siswa) merupakan semua watak yang nyata dan timbul dalam suatu
tindakan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan demikian karena
watak dan perbuatan manusia yang tidak akan lepas dari kodrat, dan sifat, serta
bentuknya yang berbeda-beda, maka bentuk dan karakter siswa menjadi berbeda sesuai dengan keadaan
pribadinya. Pemahaman karakter pada anak usia SD sangat penting karena dapat
mempermudah terjadinya proses belalajar mengajar. Adapun bentuk dan karakter
anak usia SD masa kelas-kelas rendah, rentang usia 5 sampai 9 tahun adalah:
1. Imajinatif
serta menyenangi suara dan gerak ritmis.
2 .Menyenagi
pergaulan aktifitas dan berkompetitif, rasa ingin tahunya besar
3. Selalu
memikirkan sesuatu yang dibutuhkan dan menyenagi aktivitas kelompok.
4. Meningkatnya
minat pada permainan yang terorganisasi
5 .Cenderung
membandingkan dirinya dengan teman-temanya,r senang menirukan idola
6. Mudah gembira
dan sedih, selalu menginginkan persetujuan orang dewasa tentang apa yang
diperbuat
Karakteristik anak usia antara 10-12
tahun atau masa kelas tinggi sekolah dasar:
1. Menyenagi
permainan aktif
2. Minat
terhadap olahraga kompetitif dan permainan organisasi meningkat
3. Rasa
kebanggan dan ketrampilan yang dikuasai tinggi
4. Mencari
perhatian orang dewasa
5. Pemujaan
kepahlawanan tinggi
6. Mudah
gembira kondisi emosionalnya tidak stabil
7. Mulai
memahmi arti waktu dan ingin mencapai sesuatu pada waktunya
Dengan
demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Selain itu guru di haruskan memiliki
kemampuan khusus untuk bias mengiringi, memahami, dan membimbing kararakter
anak usia sd agar bias tetap terkontrol dan terarah ke hal positif sesuai
tujuan pembelajaran yang dilakukan. Kemapuan khusus tersebut sering disebut
dengan Kompetensi kepribadian guru.
Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis kompetensi
yang perlu dikuasai guru, selain 3 jenis kompetensi lainnya: sosial, pedagogik,
dan profesional. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu
kemampuan kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa; (4) arif dan
bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia; (7) menjadi teladan bagi peserta
didik dan masyarakat; (8) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (9) mengembangkan
diri secara berkelanjutan. Sementara itu, Permendiknas No. 16 Tahun 2007
tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru menjelaskan kopetensi kepribadian untuk guru kelas dan guru mata
pelajaran, pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagai berikut:
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, mencakup: (a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender; dan (b) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
- Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mencakup: (a) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi; (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan (c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
- Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, mencakup: (a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan (b) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
- Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, mencakup: (a) menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi; (b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri; dan (c) bekerja mandiri secara profesional
Oleh karena hal
tersebut guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang baik diharapkan mampu
memahami karakteristik anak didiknya agar proses pembelajaran yang dilakukan
menjadi bermakna bagi siswa. Hal ini menimbulkan arti penting kompetensi
kepribadian guru bagi siswa:
1. Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk mengembangkan
kepribadian siswa atau sekarang lebih dikenal dengan karakter siswa. Penguasaan
kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu
upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa
di-gugu (dipercaya) dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin
dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya. Misalkan, ketika guru hendak
membelajarkan tentang kasih sayang kepada siswanya, tetapi di sisi lain secara
disadari atau biasanya tanpa disadari, gurunya sendiri malah cenderung bersikap
tidak senonoh, mudah marah dan sering bertindak kasar, maka yang akan melekat
pada siswanya bukanlah sikap kasih sayang, melainkan sikap tidak
senonoh itulah yang lebih berkesan dan tertanam dalam sistem pikiran dan
keyakinan siswanya.
2. Di masyarakat, kepribadian guru
masih dianggap hal sensitif dibandingkan dengan kompetensi pedagogik atau
profesional. Apabila ada seorang guru melakukan tindakan tercela, atau
pelanggaran norma-norma yang berlaku di masyarakat, pada umumnya masyarakat
cenderung akan cepat mereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat terhadap
merosotnya wibawa guru yang bersangkutan dan kepercayaan masyarakat terhadap
institusi sekolah, Guru harus berperilaku sesuai norma agar orangtua siswa
dapat mempercayakan anaknya untuk di asuh, kepercayaan itulah yang menjadi kekuatan
bagi pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai karakter anak
didiknya.
3. Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa
kompetensi kepribadian guru berpengaruh terhadap perkembangan belajar dan
kepribadian siswa. Studi kuantitatif yang dilakukan Pangky Irawan (2010)
membuktikan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki hubungan erat dan
signifikan dengan motivasi berprestasi siswa. Sementara studi kualitatif yang
dilakukan Sri Rahayu (2008) menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki
kontribusi terhadap kondisi moral siswa. Hasil studi lain membuktikan
tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme
anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (Iis Holidah, 2010)
Dari uraian singkat di atas, tampak
terang bahwa begitu pentingnya penguasaan kompetensi kepribadian bagi seorang
guru. Kendati demikian dalam tataran realita upaya pengembangan profesi guru
yang berkaitan dengan penguatan kompetensi kepribadian tampaknya masih relatif
terbatas dan cenderung lebih mengedepankan pengembangan kompetensi pedagogik
dan akademik (profesional).Sedangkan untuk pengembangan dan penguatan
kompetensi kepribadian seolah-olah dikembalikan lagi kepada pribadi
masing-masing dan menjadi urusan pribadi masing-masing. Oleh karena itu,
seorang guru harus mengambil tanggung jawab
dengan berusaha belajar memperbaiki diri-pribadi sebelum dapat berusaha
mengembangkan dan memahami karakter anak didiknya, guru harus senantiasa berusaha menguatkan kualitasnya
dengan cara: Essential
Life Skill (1) Jadilah pendengar yang baik, jadikan teman bicara
Anda merasa penting dan dihargai (2) Perbanyaklah membaca dan perluas
interes Anda, (3) Jadilah ahli pembicara yang baik, (4) Milikilah gagasan yang
berbeda dan unik sehingga dapat memperluas perspektif setiap orang
tentang Anda, (5) Temui orang-orang baru, terutama yang berbeda dengan Anda,
sehingga wawasan Anda menjadi semakin luas, (6) Jadilah diri Anda
sendiri, dengan menunjukkan keotentikan dan keunikan yang Anda
miliki, (7) Milikilah sikap dan pandangan positif, (8) Jadilah orang yang
menyenangkan dan memiliki rasa humor, (9) Bersikap suportif kepada orang
lain yang membutuhkan Anda, dan (10) Miliki integitas dan perlakukan setiap
orang dengan penuh hormat
0 comments:
Post a Comment